Fungsi Nvme Adalah
Mengganti permission file dan folder melalui command line
Anda dapat melihat izin file dan pemiliknya dengan perintah ls -l. Misalnya, ls -l file1.txt akan menampilkan:
-rwxr–rw- 1 user user 0 May 23 10:30 file1.txt
Berikut adalah penjelasannya:
“-rwxr–rw-” – Bagian ini menunjukkan izin. Ada tiga huruf yang mungkin sering Anda temui: r, w, x, dan d. d berarti jenis file adalah direktori (folder). Dalam contoh ini, huruf d tidak ada (huruf d harus didahulukan, tetapi dalam contoh ini tidak ada/diwakili oleh simbol ‘-‘ untuk ‘tidak’).
Huruf x berarti izin untuk mengeksekusi file/folder (izin ini sering diperlukan untuk masuk ke folder). Huruf w mewakili izin tulis (edit, hapus, dll.) ke file/folder. Terakhir, huruf r artinya baca. Dengan izin baca, Anda dapat membaca konten file, tetapi hanya itu saja. File tidak dapat diedit atau dieksekusi. 1 – jumlah tautan keras.
Tautan keras biasanya merupakan nama tambahan untuk sebuah file. Pengguna Pengguna – Menampilkan pemilik file dan pemilik grup. 0 – Tampilkan ukuran file. Jan 19 12:59 PM – Menunjukkan kapan file terakhir diubah. file1.txt – nama file/folder
Kembali ke perintah chmod. Perintah ini memungkinkan Anda untuk mengubah izin file/folder. Pelajari cara melakukan ini hanya dengan menambahkan angka. Setiap jenis izin memiliki nomornya sendiri.
w (write / tulis) – 2
x (execute / jalankan) – 1
Misalnya, jika Anda ingin mengatur hak akses file1.txt sebagai berikut:
-rwxr–rw- 1 user user May 23 10:30 file1.txt
Jadi perintah yang saya gunakan adalah:
Pada dasarnya, setiap angka dalam perintah ini mewakili hak akses dari tipe pengguna (owner, group owner, dsb).
Jadi angka pertama adalah 7. Berdasarkan penjelasan pengertian angka di atas, tinggal menjumlahkan angka 4, 2 dan 1 dalam bentuk 4+2+1=7 untuk mendapatkan angka 7. Ini berarti semua izin (baca, tulis, jalankan – rwx). Angka pertama ini menetapkan izin pemilik file.
Angka kedua adalah 4. Ini singkatan dari izin r (baca), dan nomor ini memberikan izin kepada pemilik grup. Angka ketiga adalah 6 berdasarkan arti dari angka-angka di atas. Cara mendapatkan bilangan ini adalah dengan menjumlahkan 4 dan 2, jadi 4+2=6. Jadi beri orang lain izin baca (4) dan tulis (2) pada file tersebut.
Bagian ketiga dari perintah (file1.txt) adalah nama file. Tulis nama file yang ingin Anda atur izinnya.
Contoh lain: chmod 777 file2. txt, perintah ini memberikan semua izin untuk semua jenis pengguna (pemilik, grup, dll.).
Dapat Diakses Banyak User
Ketika data disimpan secara offline di perangkat yang berbeda, untuk mengakses sebuah file tentu harus menghubungi pemilik perangkat terlebih dahulu bukan?
Nah, hal itu dianggap kurang efektif dan tidak efisien.
Apalagi jika membutuhkan data dalam waktu yang bersamaan, pasti kamu harus menunggu hingga user lain selesai menggunakan perangkat tersebut.
Dengan adanya database yang didimpan dalam hosting maupun Cloud VPS, siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses.
Setelah kamu mengetahui bahwa database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling berhubungan, selanjutnya kamu harus tahu komponen dalam pembuatan database.
Berikut ini merupakan komponen- komponen yang digunakan dalam membuat database.
Data adalah komponen penting atau krusial dalam pembuatan database.
Apa yang akan dibuat dalam database jika tidak ada data?
Singkatnya data merupakan fakta yang terkait dengan suatu objek tertentu. Misalnya seperti nama, usia, tinggi, dan berat. Selain fakta, data juga dapat merupakan gambar, teks, file, pdf, video, dan sebagainya.
Dalam membuat database, biasanya data disusun dengan sistematis terdiri atas database, table, record, dan field. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Biasanya, database adalah penyimpanan data yang dikemas dalam bentuk tabel. Dalam setiap tabel terdapat kumpulan record atau isi dari suatu tabel.
Dan dalam setiap record akan terdapat field yang berisikan informasi data tersebut. Misalnya kamu ingin membuat database penjualan dengan tabel pelanggan dan tabel transaksi seperti gambar di bawah ini.
Database penjualan adalah database yang menyimpan setiap record dan field pada tabel pelanggan dan tabel transaksi.
Dengan menggunakan struktur ini, kamu dapat mengatur data secara logis dan efisien. Hal ini membuat kamu dapat mencari, mengelola, dan mengakses informasi dengan lebih mudah, yang merupakan bagian penting dari penggunaan data dalam dunia digital yang terus berkembang.
Meskipun konsep ini mungkin terdengar kompleks, pemahaman dasar ini dapat membantu siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan dan diatur dalam komputer.
Hardware adalah komponen fisik yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Saat kamu menyimpan data di lokasi tertentu, seperti di jaringan lokal, beberapa perangkat keras yang biasanya digunakan termasuk disk, komputer, dan memori.
Disk atau hard drive adalah tempat penyimpanan utama di komputer yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.
Komputer itu sendiri berfungsi sebagai pusat pengolahan data, sementara memori, atau RAM, digunakan untuk menyimpan data yang sedang digunakan oleh komputer.
Ketika data harus disimpan secara online, penggunaan hardware menjadi sedikit berbeda. Dalam menyimpan data di internet, biasanya digunakan website dan server hosting.
Website adalah lokasi online di mana data dapat diakses melalui browser web, sementara server hosting adalah komputer yang berfungsi sebagai “rumah” untuk data tersebut.
Ketika kamu mengakses suatu situs web, data tersebut sebenarnya diambil dari server hosting yang berada di lokasi fisik tertentu dan diakses melalui internet.
Perangkat lunak atau software mencakup semua program atau sistem dalam database yang menyimpan dan mengolah data. Software utama dalam database yaitu:
Jika kamu ingin mengoperasikan database dengan lancar, sangat penting untuk memilih sistem operasi yang kompatibel dengan database yang ingin kamu bangun.
Dalam hal ini, kamu memiliki dua opsi utama, yaitu Windows dan Linux. Windows adalah sistem operasi yang dikenal oleh banyak orang.
Sistem Operasi ini umum digunakan di berbagai lingkungan, mulai dari komputer pribadi hingga server perusahaan. Windows memiliki interface yang user-friendly dan banyak dukungan aplikasi, termasuk database.
Oleh karena itu, jika kamu terbiasa dengan Windows dan ingin menjalankan database dengan antarmuka yang familiar, sistem operasi ini dapat menjadi pilihan yang baik.
Di sisi lain, Linux adalah sistem operasi open-source yang kuat dan andal. Linux sering digunakan dalam pengelolaan server dan sistem database.
Sistem operasi ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal konfigurasi dan pengelolaan sumber daya. Jika kamu mencari alternatif yang lebih terfokus pada keandalan dan kontrol yang tinggi, Linux bisa menjadi pilihan yang baik.
Pilihan antara Windows dan Linux untuk sistem operasi database tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu.
Penting untuk memahami bahwa kedua sistem operasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan keputusan akhir harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat keahlian kamu, jenis database yang digunakan, dan lingkungan pengoperasian yang diinginkan.
Dengan memilih sistem operasi yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa database kamu berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan kamu.
DBMS atau Database Management System, adalah perangkat lunak yang berperan penting dalam mengelola database. DBMS dirancang untuk memudahkan berbagai operasi termasuk input, pengambilan, pembaruan, dan penghapusan data dalam suatu database.
Melalui penggunaan DBMS, pengguna dapat mengakses, mengelola, dan menjaga integritas data dengan lebih efisien. Ada berbagai pilihan DBMS yang tersedia, yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan dan preferensi.
Sebagai contoh, jika kamu mengelola sebuah website, MySQL bisa menjadi pilihan yang baik. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama dalam pengembangan aplikasi web.
MySQL dapat mengakomodasi data dengan baik dan menyediakan kemudahan dalam melakukan operasi database seperti penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan data.
Pemilihan DBMS harus didasarkan pada karakteristik dan kebutuhan proyek kamu. Selain MySQL, ada banyak DBMS lain yang mungkin lebih cocok seperti Informix, Sybase, dBasem Focbase, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan proyek kamu dengan baik sebelum memilih DBMS yang tepat untuk digunakan.
Baca Juga : Mengenal MongoDB, Si Database NoSQL Populer
Keunggulan NVMe Dibandingkan dengan AHCI
Selain NVMe, terdapat media penyimpanan yang digunakan untuk mengelola HDD atau SSD pada komputer yaitu, AHCI (Advanced Host Controller Interface). AHCI sendiri berfungsi untuk mengontrol transfer data antara sistem operasi, perangkat penyimpanan, dan kontroler host yang terhubung melalui interface seperti, SATA.
Namun, jika dibandingkan, NVMe lebih unggul dibandingkan dengan AHCI. Pasalnya, NVMe menggunakan soket PCIe untuk mentransfer data hingga 25 kali lebih cepat dibandingkan dengan SATA setara, serta mampu meng-handle perintah hingga 2 kali lebih cepat.
Selain itu, NVMe memiliki lebih dari 1 juta operasi input/output per detik (IOPS) yang merupakan peningkatan signifikan hingga 900% dibandingkan dengan AHCI. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi langsung dengan CPU sistem, NVMe memberikan kinerja yang luar biasa dan kompatibilitas yang luas dengan berbagai sistem operasi dan faktor bentuk perangkat.
Keuntungan Memiliki VPS NVMe
Setelah mengetahui fungsi dari NVMe, berikutnya kita akan membahas mengenai keunggulan NVMe, berikut ini beberapa keunggulan NVMe jika dibandingkan dengan media penyimpanan lain:
Perintah Dasar CHMOD dan CHOWN
Menggunakan opsi tambahan dengan perintah chmod dan chown
Salah satu opsi utama yang bekerja dengan kedua perintah tersebut adalah -R yang berarti rekursi. Opsi ini memungkinkan Anda untuk mengubah izin/kepemilikan folder dan semua file dan subfolder yang ada di dalamnya.
Penting untuk diperhatikan! Hati-hati, salah menggunakan opsi ini sebenarnya dapat mengubah izin/kepemilikan semua file di sistem Anda. Efek ini menyebabkan kesalahan fatal dan semakin sulit untuk kembali normal.
Opsi lain untuk chmod dan chown adalah:
“-f” – paksa eksekusi dan jangan membuang banyak pesan kesalahan. “-v” – Menyediakan diagnostik untuk setiap file yang terpengaruh oleh perintah. “-c” – Sama seperti -v, tetapi hanya memberikan informasi saat perubahan benar-benar terjadi.
Kecepatan Transfer Data Tinggi
NVMe menggunakan PCIe yang menawarkan transfer data canggih dan bandwidth interproses yang besar dengan kinerja latensi rendah. Dengan kapasitas bandwidth hampir 132TB per detik, PCIe menyediakan jalur komunikasi yang ideal untuk keperluan networking maupun storage.
PCie terbaru yaitu PCIe 5.0 memiliki link speed hingga 32 gigatransfer per detik, yang merupakan 2x lipat dari PCIe 4.0, PCIe 5.0 mampu menangani bandwidth yang 2x lebih besar, memungkinkan peningkatan signifikan dalam kecepatan transfer data, waktu akses yang lebih cepat, dan kinerja penyimpanan yang lebih responsif. Dengan begitu, performa yang didapatkan bisa meningkat hingga 200%.
Apa itu database MySQL dan MongoDB
MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.
MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.
Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.
Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.
MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.
Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.
Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.
Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.
Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.
Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.
Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.
Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).
Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.
Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.
MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.
Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.
Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.
Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa CPU bisa dianggap sebagai otak dari komputer. CPU akan melakukan semua jenis operasi pemrosesan data dan mengontrol pengoperasian semua bagian komputer. Fungsi CPU adalah mengambil input dari periferal (keyboard, mouse, printer, dll) atau program komputer, dan menafsirkan apa yang dibutuhkannya. CPU kemudian mengeluarkan informasi ke monitor atau melakukan tugas ke peralatan output lainnta sesuai dengan yang diminta. Dalam setiap cycle operasinya tersebut, CPU akan melakukan empat langkah yaitu fetch, dekode, execute, dan store. Cara Kerja CPU
Seperti terlihat pada gambar diatas, secara garis besar CPU terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Control Unit, ALU dan Main Memory.
Secara sederhana kita bisa mengklasifikasikan jenis-jenis CPU kedalam 5 jenis, yaitu berdasarkan:
Hal yang paling membedakan diantara jenis CPU atau processor tersebut adalah pada jumlah core yang terpasang. ilustrasi Core processor Core atau inti pada dasarnya adalah bagian dari prosesor yang melakukan pemrosesan. Semakin banyak core yang dimiliki prosesor, semakin banyak proses yang dapat dilakukan sekaligus. Pada awalnya, CPU hanya memiliki 1 inti procesor saja sehingga hanya dapat menjalankan satu perintah pada satu waktu. Sehingga apabila kita menjalankan aplikasi secara multitasking maka akan memberatkan kerja processor tersebut. Sebagian besar CPU saat ini adalah Prosesor multicore, yang berarti sirkuit terintegrasi memiliki dua atau lebih prosesor yang terpasang untuk membantu meningkatkan kinerja, mengurangi konsumsi daya, dan mendukung pemrosesan simultan dari beberapa tugas komputer. Secara umum, CPU multicore dua kali lebih kuat dari CPU single core.
Jenis-jenis CPU berdasarkan jumlah corenya saat ini adalah:
CHMOD merupakan singkatan dari change mode yang menyatakan bahwa setiap file dan direktori memiliki set of permission yang mengontrol izin seperti siapa saja yang dapat membaca, menulis, atau mengeksekusi file. Dalam hal ini, izin memiliki tiga kategori yaitu read (baca), write (tulis), dan execute (jalankan) yang diwakili oleh huruf ‘r’, ‘w’, dan ‘x’. Huruf – huruf ini digabungkan bersama untuk membentuk izin khusus yang digunakan oleh sekelompok pengguna. Perintah chmod digunakan untuk mengubah izin sehingga dapat memberikan atau membatasi akses ke direktori dan file. Akses ke file/direktori dibatasi untuk user, group serta otherl.
Seperti disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis chmod yang tersedia: user, grup, dan other. User adalah pemilik file atau direktori dan pembuat file tersebut. “grup” mengacu pada grup pengguna, pengguna yang termasuk dalam grup akan memiliki izin grup Linux yang sama untuk mengakses file atau folder. Anda dapat menggunakan grup untuk menetapkan izin secara massal, bukan menetapkannya satu per satu. Satu orang user dapat menjadi bagian dari lebih dari satu grup juga. Sementara itu, “other” mengacu pada apa pun selain “user” atau “grup”. Masing-masing memiliki hak akses, yang dapat ditentukan dalam format berikut:
Tabel di atas menunjukkan cara memberi kode mode akses file/direktori dan menambahkan jumlah sesuai dengan hak akses.
di mana R adalah READ (nilai 4), W adalah WRITE (nilai 2), dan X adalah EXECUTE (nilai 1).
READ: Dapat membaca file atau direktori dan menampilkan isinya.
WRITE : Memungkinkan Anda untuk menulis (write) data atau informasi tertentu ke suatu file/direktori.
EXECUTE: Mengizinkan eksekusi file (biasanya file binari/aplikasi/program) dan mengeksekusi direktori untuk diakses. Setiap pengguna file, pengguna, grup, dll., memiliki jumlah mode aksesnya sendiri, diatur secara berurutan. Misalnya, mode akses file adalah 644. Ini berarti mode aksesnya adalah 6 untuk Pengguna, 4 untuk Grup, dan terakhir 4 untuk Lainnya.
Digit pertama, angka 6, adalah hasil penjumlahan dari 4 + 2, melambangkan R dan W. Angka 4 pada digit kedua dan ketiga juga merupakan singkatan dari R, bukan jumlah. Oleh karena itu, file dapat diakses oleh user(pemilik file) dalam mode baca dan tulis, grup dalam mode baca, dan other dalam mode baca.
Meningkatkan Efisiensi CPU
Fungsi berikutnya, NVMe dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi penggunaan CPU, terutama dengan mendukung operasi I/O yang lebih cepat dan lebih efisien. Ini berarti CPU dapat melakukan lebih banyak pekerjaan tanpa harus menunggu lama untuk akses data dari penyimpanan.
Performa Aplikasi Tinggi dengan VPS NVMe.
Dengan kombinasi kecepatan transfer data yang tinggi, kemampuan memproses banyak perintah, serta kemampuan melakukan manajemen antrian yang efisien, tentu NVMe menjadi pilihan utama dalam meningkatkan kinerja dan responsivitas sistem penyimpanan, terutama dalam lingkungan yang membutuhkan akses data yang cepat dan efisiensi operasional yang tinggi seperti pusat data bisnis.
Baca juga: Layanan Server dengan IOPS Tinggi, Semakin Produktif?
Jika kamu ingin meningkatkan kinerja website kamu bisa menggunakan VPS NEO Lite Pro yang sudah menggunakan SSD NVMe 8x lebih cepat dan tentu saja secara ketahanan dan keandalan jauh lebih tinggi. Mulai berlangganan hanya dari 119 RIBU rupiah, kamu akan mendapatkan hardware server generasi terbaru, jaminan IOPS, serta bandwidth gratis. Tidak hanya itu, berikut adalah beberapa keuntungan tambahan yang bisa Anda nikmati:
Berlangganan NEO Lite Pro Sekarang
Untuk informasi lebih lengkap mengenai fitur baru NEO Lite Pro kamu juga bisa menghubungi kami melalui fitur live chat, maupun email ke [email protected]
Database adalah istilah yang sudah tidak hanya dikenal oleh kalangan IT saja. Namun hingga kalangan pemerintahan pun mulai menggunakan istilah database. Hal ini akibat dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.
Di era digital ini, semua pihak dan instansi dituntut untuk menggunakan suatu sistem berbasis website hingga aplikasi mobile untuk mempermudah layanan.
Tentu dalam pembuatan website atau aplikasi sangat membutuhkan database untuk menyimpan data.
Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.
Data-data yang disimpan dalam database tersebut dapat diolah maupun dimanipulasi dengan memanfaatkan suatu software maupun aplikasi guna menghasilkan informasi.
Database adalah bagian yang sangat penting dalam sistem informasi, website, dan aplikasi, karena database ibaratnya seperti gudang yang menyimpan banyak data.
Di dalam gudang inilah data dapat menjalankan fungsinya seperti membangun relasi antar tabel, menghindari terjadinya duplikasi data, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.
Selama bertahun-tahun, teknologi database telah berkembang pesat, menghasilkan beragam jenis database yang melayani berbagai kebutuhan. Setiap jenis database memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara bisnis dan individu menggunakannya.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis database ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.
Meskipun mungkin terdengar kompleks, pemahaman tentang berbagai jenis database bukanlah hal eksklusif bagi ahli teknologi.
Hal ini merupakan pengetahuan yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan, diakses, dan dikelola dalam dunia digital yang terus berkembang.
Misal kamu ingin membangun website toko online.
Otomatis akan ada beberapa data yang nantinya ditampilkan dalam website toko online tersebut, seperti gambar, deskripsi, video produk, informasi harga produk, dan masih banyak lagi.
Data- data itulah yang akan disimpan ke dalam database.
“Saya bisa menyimpan data di komputer? Kan sama saja, bahkan lebih aman”
Apabila kamu hanya menyimpan data di komputer saja atau secara lokal itu artinya data tersebut tidak bisa diakses oleh publik atau user.
Menyimpan data di komputer memang tergolong aman karena siapapun tidak dapat mengakses data tersebut, namun bukankah akan sia- sia jika website yang dibangun tidak bisa diakses oleh user?
Nah, untuk itulah munculah yang namanya database.
Dengan memanfaatkan database adalah semua jenis data pada websitemu dapat disimpan dalam satu server.
Seberapa banyak data yang disimpan, dapat disesuaikan dengan kapasitas hosting atau server yang menampung website tersebut.
Selain sebagai pengelolaan data, database memiliki fungsi lain yang dapat membantu dan mempermudah untuk menangani segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan data.
Ada beberapa fungsi lain database meliputi :